Kenapa Sulit Melupakan Masa Lalu? Begini Cara Berdamai Agar Hidup Lebih Tenang
Pernah nggak, lovers merasa... “Kok susah banget ya melupakan masa lalu?”
Padahal sudah mencoba berbagai cara. Sibuk bekerja, jalan-jalan, mencoba hal baru, bahkan berusaha sekuat tenaga untuk “melupakan.” Tapi tetap saja, ada hari-hari di mana kenangan itu kembali muncul, rasa sesak datang lagi, bahkan rasa bersalah terhadap keluarga terus menghantui.
Kalau lovers merasakan hal ini, lovers nggak sendiri kok. Banyak orang yang juga sedang berjuang dengan luka-luka lama. Bahkan saya pribadi pun pernah ada di fase itu, rasanya berat, bingung, dan capek secara mental.
Kadang muncul rasa penyesalan, kadang justru ada rasa syukur, di sisi lain, ada rasa bersalah yang besar... dan semua perasaan itu bercampur, bikin hati nggak tenang.
Kenapa Masa Lalu Sulit Dilupakan?
Ada banyak alasan kenapa kita sering “tertahan” di masa lalu :
1. Emosi yang belum selesai diproses
Mungkin dulu kita nggak sempat benar-benar mengungkapkan perasaan, marah, kecewa, sedih, atau takut.
2. Tidak ada closure
Ada kejadian yang tidak selesai, tidak ada permintaan maaf, tidak ada penjelasan yang membuat hati lega.
3. Menyalahkan diri sendiri
Pikiran seperti “Seandainya aku dulu begini...” justru membuat luka makin dalam.
4. Takut melepaskan
Ada ketakutan bahwa melepaskan rasa sakit artinya melupakan, atau bahkan membenarkan kejadian itu, padahal tidak demikian.
5. Pola pikir yang sudah tertanam lama
Kalau terlalu lama menyimpan luka, lama-kelamaan menjadi bagian dari diri kita.
Perasaan yang Sering Muncul
Setiap orang punya cerita sendiri. Tapi yang paling sering saya temui (dan juga pernah saya rasakan) adalah :
- Penyesalan : “Kalau saja dulu aku membuat pilihan berbeda...”
- Rasa bersalah : terutama terhadap keluarga, “Aku merasa sudah mengecewakan mereka...”
- Syukur : meskipun pahit, ada pelajaran besar yang kita dapatkan.
- Kebingungan : ingin move on, tapi kenapa rasanya tetap berat?
Percayalah, semua perasaan itu sangat manusiawi. Kita semua sedang belajar menerima dan merangkul luka-luka yang ada.
Kenapa Perlu Berdamai?
Berdamai bukan berarti kita melupakan atau membenarkan kejadian yang menyakitkan.
Berdamai berarti kita mengizinkan diri sendiri untuk tumbuh, belajar, dan hidup di masa kini tanpa terus-menerus terbebani oleh masa lalu.
Dengan berdamai, hati terasa lebih ringan. Kita bisa melihat hidup dari sudut pandang baru dan membuka peluang kebahagiaan yang lebih besar.
Baca juga : Kenapa stress terjadi dan bagaimana cara mengatasinya dengan efektif
Cara Perlahan Berdamai dengan Masa Lalu
1. Terima perasaanmu apa adanya
Tidak usah ditekan atau disangkal. Kalau sedih, ya nggak apa-apa. Kalau marah, nggak apa-apa. Perasaan itu valid.
2. Tulis semua isi hati
Menulis bisa jadi terapi yang sangat membantu. Tulis di jurnal, di blog pribadi, atau di secarik kertas. Biarkan isi hati mengalir.
3. Maafkan diri sendiri
Kita semua pernah salah, pernah membuat keputusan yang tidak ideal. Tapi itu adalah bagian dari proses menjadi manusia yang lebih baik.
4. Lepaskan perlahan
Ingatkan diri sendiri bahwa masa lalu sudah berlalu. Yang penting adalah langkah kita hari ini.
5. Fokus pada masa kini
Bangun rutinitas positif. Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia : olahraga, hobi, berkarya, atau menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
6. Cari support system
Jangan ragu bercerita. Entah itu ke sahabat, keluarga, atau profesional seperti psikolog. Kadang, kita memang butuh didengarkan.
Penutup
Ingat ya, proses berdamai itu nggak instan. Setiap orang punya waktunya masing-masing. Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain.
Yang penting, lovers sudah mau melangkah, dan itu adalah keberanian yang patut dihargai. Pelan-pelan saja... satu hari, satu langkah, satu momen.
Kalau suatu saat kenangan itu kembali muncul, peluk saja perasaan itu sebentar. Lalu, perlahan bisikkan ke diri sendiri : "Aku sedang belajar berdamai. Aku berhak hidup dengan tenang dan bahagia."
Semoga tulisan ini bisa membantu lovers, dan siapa pun yang membacanya, menemukan jalan untuk hidup yang lebih damai, bahagia dan ringan.
Semakin banyak yang belum selesai dengan masa lalu, semakin menambah penuh keranjang emosi ya? Tips yang Mba bagikan sangat mencerahkan dan memotivasi siapapun untuk berdamai dengan diri sendiri dan fokus dengan apa yg bisa kita kendalikan. Great writing Mba
BalasHapusSebegitu signifikan memang pengaruh luka masa lalu. Klo paham efek akan banyak mempengaruhi kehidupan ke depannya alangkah lebih bijak diselesaikan sedari awal. Kadang luka masa lalu jg ngaruh ke cara kita menyikapi hubungan dan cara interaksi dg orang lain
BalasHapusBiasanya memang karena belum selesai. Salah satu penyebabnya karena terkadang masih suka muncul meskipun udah berusaha menghindar. Semoga aja masa lalu yang kurang baik gak terus menghantui.
BalasHapusBerdamai dengan masa lalu memang butuh proses dan waktu banget. Aku pun pernah ngalami hal tersebut dan sungguh penuh perjuangan bahkan ada banyak air mata serta upaya. Jika sudah bisa berdamai beneran plong deh
BalasHapusDari diri kitanya sendiri ya yang perlu untuk berdamai dan move on, biar gak terbelenggu dengan nuansa masa lalu
BalasHapusmelupakan masa lalu itu kadang memang agak sulit karena berbagai alasan apalagi mungkin kalau kenangan tersebut tidak mengenakkan pasti perlu waktu untuk benar-benar bisa berdamai dengan masa lalu tersebut
BalasHapusBelum bisa melepaskan masa lalu manusiawi banget kog. Nggak perlu menggebu-gebu yang paling bagus sih hilangkan kontak, mulai blok wa, sosmed, blog apapun yang berhubungan dengan masa lalu karena kita berhak bahagia
BalasHapusDuh, related banget memang. Berdamai itu gampang diucapkan tappi perlu effort untuk dilakukan. Perlu perjuangan untuk mengikhlaskan. Nikmati prosesnya dan jalani alurnya, semoga kita bisa berdamai dengan semua masa lalu yang tidak menyenangkan.
BalasHapusBisa berdamai dengan diri sendiri memang butuh proses yang panjang. Tapi jika sudah bisa melakukannya, rasanya menjalani hidup bisa lebih tenang dan santai.
BalasHapusSuka banget sama point 2:
BalasHapus"Tidak ada closure"
Ada kejadian yang tidak selesai, tidak ada permintaan maaf, tidak ada penjelasan yang membuat hati lega.
Sepenting memang permintaan maaf..
Ini bener banget sih. Apalagi masa lalu kan emang bukan u tuk dilupakan, tapi ajak berdamai. Tapi ya memang gak semudah itu. Thanks sharingnya Mbak. Ini bermanfaat buat yang sedang berusaha
BalasHapusMemang terdengar klise kalo ada yang ngebahas masalah masa lalu dan tidak bisa berdamai dengannya. Tapi sesuai pepatah "selesaikan apa yang kita mulai" jangan tinggalkan masa lalu dengan kekecewaan dimasa depan
BalasHapusAku termasuk yang gak bisa melupakan masa lalu. Karena masa lalu mengajarkanku untuk lebih kuat. Apalagi kalau ingat ada yang jahat sama aku, memotivasi diri supaya jadi manusia baik.
BalasHapusYa, karena blm selesai dg dirinya. Semua memang butuh proses tp yg utama dari diri sendiri
BalasHapus