Unggulan

Mengapa Semakin Bertambah Usia Kita Semakin Selektif dalam Pertemanan?

Mengapa Semakin Bertambah Usia Kita Semakin Selektif dalam Pertemanan?


Seiring bertambahnya usia, banyak dari kita mulai merasakan perubahan dalam cara memandang pertemanan dan hubungan sosial. Dulu, mungkin kita aktif mencari teman baru, menjaga hubungan dengan banyak orang, dan peduli terhadap penilaian orang lain. Namun kini, semuanya terasa berbeda. Kita jadi lebih malas bergaul, tidak lagi mengejar validasi, dan mulai menyeleksi pertemanan dengan lebih sadar. Apa penyebabnya?


1. Prioritas Hidup yang Berubah

Saat kita memasuki usia 30-an, 40-an, atau lebih, fokus hidup kita mulai bergeser. Keluarga, kesehatan, karier, dan ketenangan batin menjadi hal utama. Waktu dan energi menjadi terbatas, sehingga kita tak lagi ingin menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak memberikan nilai tambah. Pertemanan pun mulai disaring, siapa yang membawa pengaruh positif, itulah yang dipertahankan.


2. Peningkatan Kesadaran Diri (Self-Awareness)


Dengan bertambahnya pengalaman hidup, kita jadi lebih mengenal diri sendiri. Kita tahu apa yang kita butuhkan, sukai, dan hindari. Hal ini membuat kita lebih percaya diri dan tidak lagi butuh pengakuan dari luar untuk merasa cukup. Validasi dari orang lain tidak sepenting dulu karena kita sudah menerima dan mencintai diri sendiri apa adanya.


3. Belajar dari Pengalaman


Pahit-manisnya hubungan sosial membuat kita lebih bijak dalam memilih teman. Kita menyadari bahwa tidak semua orang pantas untuk masuk dalam lingkaran terdekat kita. Konflik, drama, atau hubungan yang tidak sehat bisa sangat menguras energi emosional. Oleh karena itu, kita memilih untuk menjaga jarak dari orang-orang yang membawa pengaruh negatif.


4. Energi Emosional yang Terbatas


Semakin bertambah usia, kita semakin selektif dalam menggunakan energi emosional. Kita tidak lagi ingin terlibat dalam gosip, kompetisi tidak sehat, atau drama sosial. Kedamaian batin lebih berharga daripada menjadi terlihat baik di mata semua orang.


5. Tidak Lagi Takut Tidak Disukai


Dulu, mungkin kita khawatir jika orang lain tidak menyukai kita. Tapi sekarang, kita tahu bahwa menyenangkan semua orang adalah hal yang mustahil. Lebih baik menjadi diri sendiri dan fokus pada kualitas hubungan, bukan kuantitasnya.


Kesimpulan :


Menjadi selektif dalam pertemanan dan tidak lagi mengejar validasi adalah tanda bahwa kita sedang bertumbuh. Ini bukan berarti kita menjadi anti sosial, tetapi justru menunjukkan bahwa kita semakin menghargai diri sendiri, waktu, dan energi yang kita miliki. Bertambahnya usia membawa kedewasaan, dan kedewasaan membawa kita pada hubungan yang lebih sehat dan bermakna.





Komentar

  1. Hi Mbak Rizkha, salam kenal!

    Begitu aku nikah, hubungan aku sama sahabatku jadi renggang, bahkan sekarang udah gak kontakan sama sekali. Mungkin obrolannya udah beda, aku tentang keluarga, sedangkan dia tentang main dan jalanin hobinya. Sedih juga sih, tapi kayaknya gak terhindarkan ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mbak, salam kenal juga!
      Paham banget rasanya… setelah menikah, kadang prioritas berubah dan obrolan jadi beda arah. Sedih sih, tapi memang bagian dari proses hidup. Yang penting, tetap saling doain meski jalannya udah beda.

      Hapus
  2. aku juga merasakan hal ini mbak. Untuk temen deket memang berkurang, kadang memang ada yang masih keep in touch tapi ga sering sering lagi.
    Kadang kala kalau "menutup" diri dari pergaulan, berasa kayak ga punya temen, tapi aku juga memilah mana temen yang bisa dijadiin temen deket atau sekedar temen main biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banget, Mbak. Seiring waktu, kita memang jadi lebih selektif. Gak apa-apa kok, yang penting temenan tetap jalan, meski gak semua harus dekat.

      Hapus
  3. Bener banget, semakin ke sini, lingkaran pertemanan dekat makin kecil. Itu-itu aja orangnya yang dari dulu emang dah bareng. Teman lain sekedar teman main, teman nonton, teman nge-cafe aja, ga sampe teman dekat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget, Mbak. Lingkaran makin kecil tapi justru makin hangat dan tulus. Yang penting ada yang bener-bener bisa diandalkan.

      Hapus
  4. Kayaknya sahabat saya sekarang ya suami sendiri. Sebetulnya ada sahabat perempuan. Saya setuju dengan postingan ini. Kayaknya sekarang lebih nyaman dengan circle kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, itu justru indah banget, Mbak. Punya pasangan yang juga sahabat itu rezeki. Circle kecil tapi bikin nyaman emang paling pas ya.

      Hapus
  5. Masya Allah, Mba. Tulisannya dalem banget dan nyentuh sisi reflektif di hati. Bener ya, bertambah usia tuh bukan soal angka tapi bagaimana kita bertumbuh dan memaknai hidup dengan cara yang lebih damai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah, terima kasih banyak kak. Komentarnya bikin hati hangat. Semoga kita semua bisa terus tumbuh dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh makna, ya.

      Hapus
  6. Saya juga ngerasain, Mbak. Seiring bertambahnya usia, circle pertemanan semakin mengerucut. Soalnya semakin banyak teman, semakin banyak drama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, Mbak. Kadang punya sedikit teman tapi yang beneran tulus itu jauh lebih bikin tenang daripada ramai tapi penuh drama.

      Hapus
  7. Dari masa sekolah circle pertemananku emang nggak pernah terlalu besar sih, tapi tetap aja banyak drama nya. Kalau sekarang, masih tetap segitu aja temennya tapi less drama. Mungkin karena makin tambah usia kita udah makin capek juga bikin drama. Udah lah yang happy2 aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha setuju banget, Mbak! Dulu drama kayaknya seru, sekarang malah bikin capek. Mending punya temen sedikit tapi adem, yang penting vibes-nya positif dan bikin happy.

      Hapus
  8. Makin bertambah umur, minat kita makin spesifik, dan membuang minat yang terbawa arus, begitu juga dengan pertemanan, kita tidak lagi mencoba untuk disukai orang karena cape, dan persis seperti point terkahir, kita tidak takut untuk tidak disukai ya..,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banget, kak. Semakin dewasa, kita makin tahu apa yang kita suka dan butuh, termasuk dalam pertemanan. Gak semua harus suka sama kita, yang penting kita nyaman jadi diri sendiri.

      Hapus
  9. Tinggalkan saja teman yang tidak bermanfaat dan toxic .makin tua makin memilih teman karena sudah tua saatnya kita perbaiki diri dan berkumpul sama orang yang bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget, Mbak! Pilih-pilih teman itu penting supaya energi kita tetap positif. Makin dewasa, kita memang harus lebih bijak dalam memilih siapa yang layak masuk ke dalam hidup kita.

      Hapus
  10. memang benar sih semakin tambah umur circle kita semakin mengecil yaa. tapi jujur aku iri sama mereka yang bisa maintain persahabatan sampai puluhan tahun dari sma sampai punya anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku juga sering mikir gitu, kak. Punya sahabat yang awet dari SMA sampai punya anak itu keren banget. Tapi tiap orang punya jalannya masing-masing, dan gak apa-apa kalau circle kita kecil asal tetap hangat dan tulus.

      Hapus
  11. Aku merasakan banget nih. Seiring bertambahnya usia, ternyata circle pertemanan makin mengerucut. Bukan nggak mau memperbanyak teman, tapi memang lebih ketat dalam memilih buat dijadikan teman yang benar2 sefrekuensi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, Mbak. Bukannya jadi pilih-pilih, tapi emang makin ke sini kita lebih butuh yang satu frekuensi dan bikin nyaman. Temenan gak harus banyak, yang penting nyambung dan saling support.

      Hapus
  12. Kalau saya malah berusaha membangun jaringan pertemanan seluas-luasnya, mungkin karena mikirnya bisa dijadikan jaringan dan yah emang suka berteman sama orang aja. Tapi kadang makin tua makin capek juga berinteraksi berlebihan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, keren banget, Mbak! Bangun jaringan itu bagus banget, apalagi kalau memang suka bersosialisasi. Tapi setuju juga, makin tua kadang energinya terbatas, jadi perlu pilih mana yang bener-bener mau kita jaga intensitasnya. Balance aja, ya.

      Hapus
  13. Naah itu dia tidak lagi haus validasi. Saya suka kalimat ini, usia dewasa rasanya sudah cukup bahagia dengan diri sendiri tak peduli apa kata orang. Sedikit pertemanan karena biasanya dunia orang dewasa ya itu itu aja seputar kerjaan, rumah dan keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget, Mbak! Rasanya makin dewasa kita makin damai sama diri sendiri, gak perlu pengakuan orang lain buat merasa cukup. Dan emang bener, obrolan pun makin fokus ke hal-hal yang esensial aja.

      Hapus
  14. Bener banget sih mba. terasa kok di usia yang makin mendekati usia jelita. jelang lima puluh tahun ini ya udah ga terlalu gimana-gimana sama jumlah teman yang kok rasanya makin mengecil. udah senyamannya aja, gak fomo utk kayak yg wow temanku banyak lho...apalagi semacam tipe introvert kayak aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, Mbak… kerasa banget ya. Makin mendekati usia jelita, makin nyaman aja dengan lingkaran kecil yang tulus. Gak ada lagi tuh urusan pamer temen banyak. Apalagi kalau introvert, yang penting kualitas, bukan kuantitas. Nyaman, damai, dan gak capek hati.

      Hapus
  15. Usia yang makin bertambah membuat banyak hal untuk berpikir dulu ya sebelum bertindak, jadi lebih dewasa dan makin bijak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa, kak… kerasa banget ya. Makin mendekati usia jelita, makin nyaman aja dengan lingkaran kecil yang tulus. Gak ada lagi tuh urusan pamer temen banyak. Apalagi kalau introvert, yang penting kualitas, bukan kuantitas. Nyaman, damai, dan gak capek hati.

      Hapus
  16. Bener Mak, makin tambah usia pertemanan harus pilih-pilih. dalam arti pilih yg circlenya gak toxic, yang bawa manfaat, yang bisa jadikan pribadi yg lebih baik apalagi bisa datangkan cuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya banget, Mak! Pertemanan sekarang gak cuma soal seru-seruan, tapi juga harus yang sehat, suportif, dan kalau bisa bareng-bareng tumbuh, termasuk soal cuan, why not?

      Hapus
  17. Bener Mak, makin tambah usia pertemanan harus pilih-pilih. dalam arti pilih yg circlenya gak toxic, yang bawa manfaat, yang bisa jadikan pribadi yg lebih baik apalagi bisa datangkan cuan.

    BalasHapus
  18. relate dengan yang saya alami, hal ini udah mulai terasa sejak usia 35 tahunan, cukup lama ya. apalagi setelah menjadi ibu, memang bukan ansos tapi emang udah sibuk juga dg kegiatan di rumah dan lebih aware juga dg pertemanan "baru" karena pernah punya penglaman kurang menyenangkan di lingkungan baru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, relate banget, Mbak. Memang setelah usia 35 dan jadi ibu, waktu dan energi lebih banyak tersita buat keluarga. Bukan anti-sosial, tapi lebih hati-hati dan selektif, apalagi kalau pernah punya pengalaman yang gak enak. Gak apa-apa kok, yang penting kita tetap jadi versi terbaik diri sendiri.

      Hapus
  19. Ini yang aku lakukan sejak usia masuk 30 tahun, lebih selektif berteman jauh lebih tenang. Makanya sekarang teman bisa kehitung hanya beberapa orang saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget, teh! Justru dengan circle kecil itu rasanya lebih tenang, gak banyak drama dan lebih tulus. Kualitas pertemanan jadi lebih kerasa, ya.













      Hapus
  20. Mungkin kalau saya pribadi lebih mementingkan kesehatan mental sebagai alasan utama ketika selektif memilih pertemanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, itu pilihan yang sangat bijak, kak. Kesehatan mental itu prioritas utama. Gak semua orang harus kita izinkan masuk ke hidup kita, apalagi kalau gak membawa dampak baik. Yang penting hati tenang dan pikiran tetap sehat.

      Hapus
  21. Kalau dari saya pribadi, ada beberapa alasan, di antaranya waktu yang saya miliki lebih terbatas dan lebih banyak digunakan untuk refleksi diri. Bukan tidak mau banyak teman, tapi lebih bijak dalam memilih teman yang dapat mendukung dan memperkaya hidup .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget, Mbak. Waktu makin terbatas, jadi wajar kalau kita lebih memilih fokus ke hal-hal yang bermakna, termasuk dalam pertemanan. Bukan anti sosial, tapi memang pengin dikelilingi orang-orang yang saling support dan tumbuh bareng.

      Hapus
  22. Bener banget ini, seiring bertambahnya usia circle pertemanan itu auto mengecil, seleksi alam..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer